Nak dengarlah bicara bapakmu
Yang kenyang akan hidup terang dan redup
Letakkan dahulu mainan itu
Duduk dekat bapak sabar mendengar
Kau anak harapanku yang lahir di jaman gersang
Segala sesuatu hanya ada karena uang
Ya . . . . . ya . . . . . ya . . . . . ya . . . . . .
Kau anak dambaanku yang besar di kancah perang
Kau harus kuat yakin pasti menang
Sekolah biasa saja jangan pintar-pintar percuma
Latihlah bibirmu agar pandai berkicau
Sebab mereka sangat perlu kicau yang merdu
Sekolah buatmu hanya perlu untuk titel
Pedulu titel didapat atau titel mu`jizat
Ya . . . . . ya . . . . . ya . . . . . ya . . . . . .
Sekolah buatmu hanya perlu untuk gengsi
Agar mudah bergaul tentu banyak relasi
Jadi penjilat yang paling tepat
Karirmu cepat uang tentu dapat
Jadilah Dorna jangan jadi Bima
Sebab seorang Dorna punya lidah sejuta
O . . . . o . . . . o . . . . . o . . . .
Hidup sudah susah jangan dibikin susah
Cari saja senang walau banyak hutang
Munafik sedikit jangan terlalu jujur
Sebab orang jujur hanya ada di komik
Pilihlah jalan yang mulus tak banyak batu
Sebab batu-batu bikin jalanmu terhambat
Ya . . . . . ya . . . . . ya . . . . . ya . . . . . .
Pilihlah jalan yang bagus tak ada paku
Sebab paku itu sakit apalagi yang berkarat
Jadilah kancil jangan buaya
Sebab seekor kancil sadar akan bahaya
Jadilah bandit berkedok jagoan
Agar semua sangka engkau seorang pahlawan
Jadilah bunglon jangan sapi
Sebab seekor bunglon pandai baca situasi
Jadilah karet jangan besi
Sebab yang namanya karet tahan kondisi
O . . . . o . . . . o . . . . . o . . . .
O . . . . o . . . . o . . . . . o . . . .
Anakku aku nyanyiakan lagu
Waktu ayah tak tahan lagi menahan murka
-Rahman Tardjana-